• Keris99 - Agen Bandar66 Online | Sakong Online | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia
  • Keris99 - Agen Bandar66 Online | Sakong Online | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia
  • Keris99 - Agen Bandar66 Online | Sakong Online | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia
Keris99 - Agen Bandar66 Online | Sakong Online | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia
Kontes SEO Keris99 2018

Thursday, February 8, 2018

Aku Hanyalah Seorang Supir Beruntung Bisa Menikmati Istri Majikanku

Aku Hanyalah Seorang Supir Beruntung Bisa Menikmati Istri Majikanku - Yuk Coli.

Aku Hanyalah Seorang Supir Beruntung Bisa Menikmati Istri Majikanku
Aku Hanyalah Seorang Supir Beruntung Bisa Menikmati Istri Majikanku

Kadang aku bingung memahami kehidupan ini. Dulu waktu di desa sebagai bujang ngejar-ngejar perempuan desa saja banyak yang menolak. Eh giliran sekarang jadi supir pribadi malah dapat rezeki nomplok. Bisa bercinta sama nyonya majikanku yang cantik banget walaupun usianya sudah 35 tahun. Badan masih kenceng, singset, kulit kuning mulus, hidung mancung dan di bibirnya suka muncul bintik-bintik kayak keringat. Nikmat. Dulu sebelum ngesex, nyonya aku sering curi-curi pandang.

Demi melihat hidung dan bibirnya itu. Dia tahu, tapi cuek. Pura-pura kali ya. Wanitakan suka ditatap penuh nafsu oleh laki-laki. Meskipun oleh supirnya kayak aku ini. Memang sih suka menampakkan tampang tidak suka kayaknya sebal gitu lho, dulu kala, tapi aku nggak percaya kalau dia sama sekali nggak senang dan tersanjung. Naluri wanitakan sama. Mau babu, mau model iklan, kalau ada lelaki yang memperhatikan berarti dirinya masih dinilai cantik. Wanita kalau nggak ada yang memperhatikan padahal sudah dandan habis-habisan bisa bete seharian deh. Merana. Mikirin dirinya yang sudah tidak menarik lagi (meskipun hanya supir tapi saya pernah belajar psikologi wanita, dari buku yang kubaca di tukang loak ketika sambil menunggu tuan belanja waktu itu. He he he...)

Nyonyaku katanya mantan primadona kampus. Tapi namanya manusia, biar mantan primadona atau mantan pramuniaga kalau sudah dilanda kesepian yang amat sangat sekali dan sudah tak tertahankan ya harus mencari solusinya. Boleh jadi orang di sekitarnya bisa digoda pula. Ingat kasus nyonya muda Pondok Indah yang beradu syahwat sama pembantunya yang sudah tua? Awalnya suka membentak-bentak memarahi sang bapak pembantu rumah tangga itu eh lama-lama malah suka dan ketagihan dihentak-hentak oleh si bapak itu dalam gairah asmara yang ganjil.

Itulah dunia erotis, susah dicerna tetapi sebenarnya mudah diterima dengan suatu sudut pandang yang polos. Jadi teorinya sederhana saja sesungguhnya, bahwa yang namanya syahwat itu adalah suatu naluri dasar. Naluri yang dibawa manusia sejak lahir ke dunia ini. Dia belum mengenal adat, tata krama, hukum, dsb. Benar-benar murni. Setelah mulai menjadi dewasa maka manusia menjadi milik lingkungannya. Harus peduli sama lingkungan sosialnya. Padahalkan awalnya nafsu itu nggak ada kaitannya dengan ideologi, sosial, ekonomi, politik, budaya dan hankam segala deh (inget pelajaran SMP).

Nah lebih-lebih bila nafsunya itu ternyata memberi pengalaman kenikmatan yang tiada tara yang tidak didapatkan dari pasangan resminya. Wah tambah ketagihan deh. Lha yang awalnya diperkosa saja ada yang akhirnya bisa menikmati, apalagi bagi yang didasari sama-sama butuh. Para pelaku yang sudah pengalaman merasakan nikmatnya bersenggama pasti pusing deh kalau lama nggak digauli lawan jenisnya.

Emang sumpah nggak kepikir di benakku kalau aku orang yang jelek dan kampungan ini ternyata kebagian juga mendapat anugerah dalam bentuk wanita cantik. Yaitu bisa menikmati seluruh lekuk tubuh dan khususnya vagina sang eks primadona yang wangi itu. Hehehe. Enak gila. Sudah gratis eh malah dihadiahin lagi. Nggak usah maksa. Nggak usah merayu. Nggak usah mikirin kasih makan. Nggak usah rebutan segala. Kebayang dulu ketika beliau masih mahasiswi, wah pasti seru ajang kompetisinya. Kayak AFI kali. Yang ngerebutin pastilah ada anak orang kaya, yang ganteng, yang bonafit, yang playboy, yang aktivis, yang jagoan olah raga, dan seterusnya. Tereliminasi semua bleh. Rugi mereka. Mending jadi supir kayak aku ini nggak usah modal kuliah segala. Hihihi.

Sebenarnya aku kadang suka melamun (melamun adalah satu-satunya harta kekayaanku) mencari pemahaman mengenai keadaan ini. Siapa yang salah ya? Tuanku yang terlalu sibuk cari duit demi menyenangkan hati nyonya, atau nyonya yang nggak punya kesibukan (emang dari dulu dilarang tuan kerja karena bisnis tuan masih berjalan dengan baik bahkan cenderung meningkat pesat).

Sempet juga aku juga merasa kasihan sama tuanku kalau dia hanya mikirin bisnisnya melulu. Cari duit banyak-banyak maunya demi kebahagiaan istri eh malah istri jarang dinikmati alias banyak dianggurin saja. Tahu deh kalau di luar suka jajan atau nyimpen WIL. Tetapi kalau sampai nyimpen WIL segala apa ya maksimal pemakaiannya. Paling dipakainya pas lagi refreshing, itupun kalau sempet. Bisnismen itu pasti lebih banyak sibuk ke bisnisnya ketimbang ngurusin lain-lainnya. Gitu kali. Tapi yang penting prinsipku: urusan atas adalah kewajiban tuanku (mulut yang dikasih makan), urusan bawah (vegy yg dikasih semprotan) adalah jatahku.

Adilkan? Menurut kaca mataku sih orang-orang sibuk kayak tuanku itu mending memperistri babu. Kalau capek pasti dengan suka rela mau mijitin. Nggak banyak protes. Siap mendengar keluh kesah setiap saat tanpa berani menyela. Menurutku lhoo. Nah yang cantik-cantik kayak nyonya dan mudah kesepian itu jodohnya ya laki-laki yang punya banyak waktu luang untuk memperhatikan dan siap sedia setiap saat kalau dibutuhkan. Misalnya supir kayak aku ini. Huahahaha. Tapi masuk akalkan? Gimana nggak masuk akal.

Orang seelite tuan pasti sudah biasa ketemu wanita kelas tinggi yang cantik-cantik. Karena sudah biasa maka ya jadi biasa. Lha orang kayak aku ini kan selalu melotot dan melongo melihat wanita-wanita sekelas nyonya. Pasti bawaannya kagum dan kagum melulu. Melamun sepanjang hari gimana bisa ngentot dengan wanita-wanita kelas ini. Sama halnya dengan nyonya, bergaul sama laki-laki berkelas pasti sudah biasalah. Yang jarang adalah bergaul dengan laki-laki kasar.

Pasti menimbulkan khayalan erotis untuk bersenggama dengan para lelaki kasar, yang berotot, ngomong sembarangan, berpeluh kalau bekerja, hidupnya cuma untuk hari ini, dan blabla. Pastilah menimbulkan empati campur sensasi begitu. Hahaha.

Nah gara-gara sering diminta melayani nyonyaku yang hobi kesepian itu aku dimanjain dengan hadiah-hadiah mahal. Kadang-kadang sih. Misal dibeliin baju, sepatu, minyak wangi dan sebagainya yang bermerk. Sekarang aku kenal baju merk Arrow, kata orang sih harganya ratusan ribu. Tapi aku nggak berani pakai kalau lagi ada tuan, nanti ditanya kok bisa beli baju mahal. Masak mau nggak makan setengah bulan demi beli baju semahal itu. Kan bisa ketahuan, kasihan nyonya. Aku sih paling dipecat. Lha kalau nyonya dicerai? Apa ya mau ikut aku jadi istri keduaku. Pasti enggak mau. Memang lucu juga ya. Urusan perut sama bawah perut bisa demikian jauhnya. Tapi nggak apa-apa. Mendingan begini.

Jauh lebih menguntungkan bagiku. Dikasih tapi nggak dituntut. Kayak bintang sinetron yang dituduh memperkosa seorang cewek, disebarluaskan di media massa. Coba kalau yang memperkosa cuma tukang ojek, preman, kuli, atau supir nggak bakalan diberita-beritain besar-besaran sama korban. Nggak usah dituntut kawin cukup laporin polisi aja (atau malah dipetieskan aja kasusnya). Lha, apa malah nggak enak. Kalau mau dipenjara ya nggak masalah. Nggak punya apa-apa ini kecuali kolor. Dibiarkan bebas ya lebih asyik bisa cari yang lebih ranum lagi. Enak juga sebenarnya yah kaum nothing to lose alias kaum yang cuma bermodal nafas ini. Hehehe.

Tiba-tiba lamunanku dibubarkan secara sepihak oleh nyonya.

"Joko.. Hayo sore-sore gini sudah bejo (bengong jorok) ya. Kebeneran, sini masuk kamar, Dear."

Tugas sampingan sudah memanggil-manggil. Syeddaapp. Kebetulan kami dua hari ini lagi nginep di villa keluarga di daerah puncak. Tuan seperti biasa lagi urusan ke luar kota. Anak-anak nyonya pada mau ujian jadi mereka harus belajar di rumah. Ibunya beralasan mau menengok villanya dan kebun buah-buahannya. Berdua saja kami ini. Makanya nyonya berani teriak-teriak semaunya ketika mau ngajak ML. Kulihat nyonya sudah pakai daster tipis putih dan sedang duduk di pinggir ranjang. Kaki kanan diangkat di bibir ranjang sementara yang kiri menyentuh lantai. Waduh seksi sekali Yayangku ini.

"Wah sudah nggak sabaran yah yang?"

"Iya tahu, mau cepetan dirudal ama kontolmu yang nggak kira-kira gedenya itu. Ayyoo cepetan sinnii. Jangan sok maless gitu aah.."

Aku emang kadang suka menggodanya dengan berlagak malas melayaninya. Kalau udah gitu kemanjaan nyonya suka muncul.

"Iya deh, mau apa dulu nih Say?"
"Jilatin seluruh tubuhku tanpa tersisa. Ini perintah...!"

Lalu dasternya telah merosot ke bawah secara kilat. Seperti biasa kalau sudah siap tempur nyonyaku nggak pakai CD dan Bra. Sudah polos total. Dia tengkurap. Aku mendekat. Kumulai jilatan dari ujung jari kaki.

"Mmmpphh..."

Belum apa-apa. Pelan-pelan sekali kujilat dan kuhisap jari-jarinya satu per satu. Telapak kakinya. Betisnya yang berbulu agak jarang dan panjang-panjang. Bikin naik darah.

"Mmmpphh..." Mulai ada reaksi. Pindah ke kaki satunya.
"Mmmpphh..." Lagi ketika tiba di betis.

Kuteruskan ke arah paha belakang. Permainan semacam ini memang perlu kesabaran tersendiri. Di samping itu juga membantuku untuk tidak cepat naik selain membantunya untuk mulai warming up duluan. Oh ya perlu kuberitahu, sejak aku didayagunakan begini jadi rajin minum jamu kuat kalau enggak wah bisa remuklah aku. Kuat banget dan tahan lama sih nyonya mainnya.

"Ahh... Mmmpphh..."

Begitu bunyi mulutnya ketika lidahku mulai mengusap pangkal pantatnya (Mau enggak ya tuan disuruh begini sama nyonya? Mungkin inilah kelebihanku mau apa saja. Biarin, gratis dan ueennakk ini. Hehehe.) Kubikin lama dalam melulurin area x, kubikin libidonya memuncak lebih cepat. Kupercepat sapuanku. Kuselingi dengan sodokan-sodokan memasuki celahnya.

"Ouuuhh.. Ouuuhh.. Ouuuhh.. Joooko.."

Mulai kepanasan dia. Basah. Kuremas-remas pantatnya yang montok putih mulus. Lalu kujulurkan tangan kananku menuju punggung. Kuusap sejenak terus menukik melesak ke bawah, teteknyalah sekarang sasaran sentuhanku.

"Buussyyeet.. Jook.. puting.. Ooh.. Ya.. Yaa.. putingku dielus.. elus.. Ohh..."

Aku merambat naik dan kukangkangi dengan sedikit merapat. Tidak kontak ketat. Gesekan-gesekan burungku yang masih dalam sangkar celana sengaja kuarahkan ke pantatnya. Kujilati pinggang, punggung, pundak, leher, dan belakang telinga.

Dan, aahh balikk.. Nyonya membalikkan badannya.

Sebenarnya aku sudah enggak tahan mengulum bibirnya. Kontolku sudah demikian kencangnya. Tapi ya sabar dah. Belum ada perintah selain menjilat sih. Kumulai menjilati leher depan, turun ke ketiak yang licin, ke lengan, telapak tangan, jari, ke dada. Di sekitar itu aku berlama-lama. Kuputari gunung kembarnya bergantian. Kiri kanan. Kiri kanan. Diselingi mengisep pentilnya.

"Achh.. Achh.. Achh.. Achh.. Achh," tangannya mulai menjambak rambutku dan kadang ditekan-tekannya kepalaku agar teteknya mendapat kenikmatan paripurna.

Sesak napas juga sih kalau kelamaan. Kucek selangkangannya. Woow, tambah basah. Kupegang tangan satunya lalu kuarahkan untuk mulai mengusapi dan memencet rudalku. Nyonya pun menurutinya.

"Kulum Dear," Dengan menjatuhkan berat badanku sementara kakinya sudah mulai mengangkang, tangan kiriku keselipkan di bawah punggungnya, tangan kananku memegang tetek kanannya, maka kuserbu bibirnya tanpa ampun. Saling memilin lidah kami. Saling tumpah ludah kami. Sambil kusodok-sodokkan burungku yang masih tersimpan di dalam sangkarnya tepat di area tempiknya (vaginanya). Gemes aku ingin memasukkan. Tapi ada kenikmatan juga ketika menyodok namun terhambat.

Meskipun agak sakit juga. Sensasi begini kadang lebih mengasyikkan ketimbang main masuk langsung. Terus kukulum, kuhisap, kujilat, ambil nafas, lalu serbu lagi. Seperempat jam kami beradu mulut dan bibir. Setelah mengambil nafas sebentar kukulum hidung bangirnya. Kujilati. Aku hobi juga mengulum dan menjilati hidung-hidung yang mancung begini. Kadang kumasukkan (tentu saja tidak masuk, bego) lidahku ke lobang-lobangnya. Kakinya yang kanan mulai membelit, menumpangi kaki kiriku.

"Lepass baaju dann celanamuu..."

Kulepaskan ikatan ragawi kami. Turun dari ranjang untuk menelanjangi diriku. Polos. Kunaiki ranjang lagi. Kutempelkan kontolku mengarah ke bawah vaginanya sehingga dalam posisi masih bebas di luar liangnya. Kutindih lagi. Kunikmati setiap inchi tubuh halus mulusnya melalui kontak tubuh kami yang penuh. Kalau bisa tidak ada yang lolos. Kulanjutkan dengan adu ciuman. Kujilati dagunya, pipinya, kukulum kupingnya. Mendongak-dongak dia. Desahnya semakin kacau. Jepitan kakinya sudah dua sekarang. Tiba-tiba tangannya merogoh burungku. Ditekan-tekannya ke arah bibir liang.

Lalu, slebb... Masuklah burungku.

Kubiarkan berdiam diri dulu. Aku masih menikmati kontak total begini sambil menggeliat-geliat. Kuingin menikmati tekanan tetek-teteknya di dadaku lebih lama. Kuingin menikmati gesekan-gesekan antar paha, gesekan-gesekan antar perut, gesekan-gesekan antar kulit. Kupejamkan mataku agar indera sentuhku bekerja dengan sempurna dalam memberikan sarafku kenikmatan sebuah persetubuhan.

Sooddook.. Tanpa rela kumelepaskan belitanku mulai kupompa vaginanya dengan melengkung-lengkungkan pinggulku. Tangan kiriku menyusup di bawah punggungnya menggapai pinggir luar tetek kanannya, tangan kananku menyusup ke bawah menjangkau ujung vagina belahan belakang.

Kujawil-jawil. Kaki-kakinya merangkul kaki-kakiku semakin erat. Digoyang naik turun pantatnya seirama dengan maju mundurnya sodokanku. Nafas-nafas kami dalam dan berat dalam mendukung kerja persetubuhan. Erangan-erangannya meningkahi sodokanku yang kubikin dalam-dalam. Sedalam mungkin. Suara kecipak cairan vaginanya mengiringi maju mundurnya kontolku yang memenuhi liang vaginanya. Penuh. Diameter rudalku tak menyisakan sela. Padat dan kesat. Itulah mengapa nyonyaku jadi keranjingan.

"Cepetin.. Cepetin.. Kocokannya.. Ach.. Achh.."

Aku terus menghujaminya bagaikan antan penumbuk padi yang terus bertalu-talu berirama konstan. Kuingin melesak lebih dalam lagi. Lebih jauh lagi. Urat-urat rudalku pasti sebesar-besar kabel listrik kalau bisa dilihat.

"Edaann.. Teruss.. Banggsaatt.. Jembbuut.. Konttoll.. Aahh.. Aahh.. Aahh.. Ayoo.. Genjott.. Teruss.. Teruss...."

Kejorokan nyonyaku sudah tidak asing lagi di telingaku ketika persenggamaan sedang mendaki puncak. Akan menambah daya hentak dan meluapkan sensasi-sensasi paling primitif sang nafsu yang dimiliki makhluk hidup. Dengan cepat dan kasar kubalikkan tubuhnya tengkurap lalu buru-buru kusodokkan lagi rudalku ke vaginanya melalui belakang. Kubelit lagi dirinya. Kususupkan kembali kedua tanganku menjangkau tetek-teteknya secara menyilang. Kuremas-remas dengan kasar. Kususupkan kepalaku di samping lehernya. Kuendus dan kuhisap leher jenjangnya yang wanginya telah pudar karena leleran keringat.

Plak.. Plok.. Plak.. Plok.. bunyi pantatnya beradu dengan selangkanganku. Kurangsak. Klitorisnya lebih mudah kugasaki dari belakang. Kupercepat tonjokan-tonjokan ke klitorisnya. Semakin menggila dia.

"Bajingann.. Supirr.. Dassarr.. Teruss.. Yah.. Yah.. Bangsat.. Kamuu.. Adduh.. Ennakk.. Uahh.. Uahh.. Auhh.. Ahh.. Eaarghh.. Mmpphh.. Ooh.."

Semakin cepat kedutan-kedutan vaginanya memijiti rudalku. Dan, "aahh.. Hh.. Aku keluaarhh.. Jokk." Mengejang dia dan terangkat pantatnya kuat-kuat.

Namun masih saja kugasaki sampai beberapa detik akhirnya menyemburlah pancaran magma dari rudalku.

Creett.. Creett.. Creett... Liangnya kupenuhi dengan semburan-semburan maniku. Lemas. Masih kutumpangi dia. Tersengal-sengal nafas kami. Kugesek-gesekin hidungku ke lehernya.

Awal bagaimana akhirnya kami memadu asmara begini yaitu ketika setelah mengantar anak-anaknya sekolah. Ketika berangkat mengantar anak-anaknya sekolah, nyonya duduk sama yang kecil di belakang. Yang gede di depan di sampingku. Mereka kelas 5 dan kelas 2. Cewek semua. ketika perjalanan pulang nyonya duduk di depan. Dia memintaku untuk tidak langsung pulang. Dimintanya aku masuk tol dalam kota. Kami berputar-putar beberapa kali.

Rupanya sudah agak lama dia sebenarnya ingin curhat. Berhubung nyonyaku membatasi pergaulannya sejak menikah demi suaminya, maka pergaulannya jadi amat terbatas. Sebatas keluarga dan para pembantu-pembantunya, termasuk aku sebagai supirnya. Sehingga ketika nggak tahan untuk bercurhat maka akulah yang tersedia untuk menjadi sasaran tumpahan emosinya. Lebih mudah dan lebih terjaga kerahasiaannya karena dilakukan di luar rumah, sambil keliling-keliling seperti sekarang ini. Rupanya jatah dari tuan baik dalam bentuk perhatian maupun keintiman dirasanya kurang. Nyonya memaklumi kesibukan tuan, namun sebagai wanita yang masih kuat kebutuhan emosi dan biologisnya menuntut jatah yang normal ketimbang cuma sebulan sekali atau paling banter 2 kali. Tidak terus terang sih ngomongnya, tapi diserempetin.

"Kamu sama isterimu berapa kali dalam sebulan berkasih-kasihan, Jok?"
"Seminggu sekali atau ya bisa dua tiga kali, Nya."
"Wah bahagia sekali dong isterimu ya."
"Ya namanya kewajiban suami untuk membahagiakan isteri mau gimana lagi."

Lalu diam seperti melamun. Waktu aku mau oper gigi persneling rupanya tanpa sengaja tanganku menyinggung pahanya. Baru kusadari rupanya nyonya duduknya agak mepet ke tongkat persneling. Aku minta maaf. Nyonya diam saja. Seerr juga aku sebenarnya. Tapi aku mana berani memikirkan kejadian barusan. Entah ini sudah putaran yang ke berapa tapi nyonya masih minta diputerin lagi. Kalau ada yang tahu berapa kali kami muterin Jakarta pasti mikir ini orang mau jalan-jalan tapi maunya irit ya. Sekali bayar tol tapi puas muter-muter. Ketika mau pindah gigi lagi aku sebenarnya sudah agak sungkan-sungkan tapi harus kulakukan karena aku sudah mengurangi kecepatan.

Semoga sudah geser duduknya. Eh lhadalah, kesenggol lagi. Busyet ini nyonya kayak nggak peduli atau sengaja. Sempet kurasakan tadi kalau yang kesenggol bukan kain, lebih halus dari itu, pura-pura nengok spion sebelah kiri maka dengan sudut mataku kucoba cari info apa yang sebenarnya kusenggol tadi apakah benar kulit manusia. Nyonyaku ikut nengok melihat spion kiri. Kesempatan dalam waktu sedetik kulihat ke lokasi persenggolan tadi.

Benar. Deg. Ternyata pahanya yang kesenggol tadi. Wah rok nyonya kok telah tersingkap. Sadar nggak ya dia. Kubiarkan. Ternyata rok yang dipakai ada belahan tinggi di sisi kanan, dan kini belahannya ternyata telah menyibakkan diri sedemikian rupa sampai pangkalnya. Deg. Deg. Wah. Eh secepat kilat nyonya membalikkan kepalanya ke arahku dan ada senyum tipis. Matanya menatapku tanpa sepatah katapun. Terus kembali lurus menatap jalan di depan.

"Nggak papa kok Modar kowe."

Meriang panas dingin sekarang hawa tubuh yang kurasakan. Sebagai lelaki bangkitlah keberanianku mencandainya.

"Nggak papa gimana, Nya?"
"Nyenggol-nyenggolnya tadi itu."
"Maaf tidak sengaja, Nya."
"Sengaja juga nggak papa."
"Ah nyonya, mana berani."
"Lho, inikan dikasih ijin. Oh enggak mau ya sama aku? Ya sudah kalo gitu."
"Wadduh Nya, mana ada lelaki yang sebodoh itu. Nyonya itu cantik banget. Saya minder di dekat nyonya, sungguh."
"Ah masak sih."

Tiba-tiba tangan kiriku diraihnya dan disentuhkan ke pahanya. "Yang kesenggol tadi, ingat?" Ehhm, kutatapnya dia. Saya balasannya. Mulai berani kugerakkan tangan kiriku yang beruntung itu, lebih menyerupai mengelus. Nyonyaku mulai bersandar. Agak dimajukan duduknya sehingga pahanya semakin mudah kujangkau. Coba kutelusuri menuju pangkal. Merem dia. Agak ke dalam lagi. Lalu sampai pangkal.

Ah. Lenguhan pendeknya keluar. Kuusap-usap pangkal pahanya, tempat sang vagina bersemayam. Mendesah dia. Tiba-tiba tangan kanannya menerobos ke pangkalanku juga.

"Oh, gede punyamu, Jok. Bagilah dirimu denganku selain istrimu, maukan Jok?"

Agen Poker - Agen Domino99 - Agen Capsa Susun - Agen AduQ - Agen BandarQ - Agen Bandar Poker - Agen Sakong

Aku diam. Semua ini terjadi mendadak. Lalu aku nafsu dan mengangguk. Dan kami terus saling mengusap sampai bocor bersama. Sebenarnya sejak kejadian itu dia menyatakan menyesal karena telah berbuat sejauh itu yang tidak terbayangkan sebelumnya. Dia berjanji untuk tidak mengulanginya karena akan menyakiti hati suaminya dan isteriku kalau ketahuan nanti. Aku setuju. Tapi waktu juga yang akhirnya mengalahkan kami sesuai kodrat alam yang minta dipenuhi.

Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Agen AduQ - Judi BandarQ - Judi Bandar Poker - Judi Sakong

Akhirnya kami mengulanginya dan mengulanginya lagi sampai akhirnya benar-benar alat vital kami beradu. Pernah aku sarankan untuk mencari gigolo-gigolo saja yang tampan dan keren daripada aku yang hanya bagian dari kumpulan manusia kasar, jelek dan rendah. Dia hanya menggeleng. Mungkin dia ingin kerahasiaannya lebih terjaga kalau berhubungan dengan satu orang saja. Orang terdekatnya. Apakah demi status sosialnya atau martabatnya atau nama baiknya. Entahlah. Atau takut menjurus ke arah kecanduan, cenderung ingin mencoba-coba berbagai jenis pria. Entahlah. Atau memang sudah tercukupi kebutuhannya.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Entahlah. Atau memang bagian dari fantasinya, mencoba ekstrimitas, menikmati dunia-dunia kasar. Entahlah juga. Kalau aku jelas, sulit menghindari daya pikat wanita dari kelas yang jauh di atasku dan memiliki kecantikan yang bagaikan putri dari langit. Lalu kapan lagi. Hehehe.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Wednesday, February 7, 2018

Nikmatnya Ngentotin Calon Kakak Ipar Saya Yang Tobrut

Nikmatnya Ngentotin Calon Kakak Ipar Saya Yang Tobrut - Yuk Coli.

Nikmatnya Ngentotin Calon Kakak Ipar Saya Yang Tobrut
Nikmatnya Ngentotin Calon Kakak Ipar Saya Yang Tobrut

Awal cerita seks ini, saat kami liburan sekeluarga. Perkenalkan namaku Rio umur 23 tahun. Akhir pekan lalu saya liburan ke pulau Lombok bersama pacar, kakak ipar dan suaminya. Kami menyewa 2 kamar hotel. 1 untuk saya dan pacar dan 1 lagi tentu untuk kakak iparku dan suaminya. Pemandangan pantai di sana sangat mengagumkan. Apalagi saat melihat sunset di sore hari.

Sembari menikmati pantai kami berempat berenang di pantai. Di sanalah pemandangan indah yang belum pernah saya lihat dan sangat mengganggu pikiran saya. Tubuh indah yang menawan kakak ipar saya. Dengan buah dada yang montok, pantat menggairahkan dan kulit putih mulus yang sangat bikin merangsang. Mataku tidak bisa terlepas dari pemandangan indah itu. Dalam khayalan bagaimana jika saya dapat menikmati tubuh indah kakak iparku. Sungguh mimpi yang sempurna.

Setelah selesai berenang di pantai kamipun bersiap untuk menuju ruangan ganti yang berada di pinggiran pantai. Sesuatu yang tidak sengajapun terjadi. Hanya terdapat 2 ruangan ganti. Kebetulan kakak iparku telah masuk duluan. Tanpa pikir panjang sayapun masuk di ruangan sebelahnya. Saat itu pikiran saya sudah dirasuki hasrat yang begitu membara. Namun tidak ada keberanian untuk melakukan hal nekat.

Saat kakak iparku mulai keramas dan mandi muncul ide dari pikiranku. Saya naik ke bak penampungan air. Perlahan-lahan saya memanjat dan waaauuuwwww, dari sekat tembok yang terbuat dari besi saya melihat kakak ipar yang telanjang bulat. Seketika kontol saya ereksi dengan hebat. Buah dada yang montok, kulit putih mulus dan bulu kemaluan yang tipis rapi hanya tertutup busa tipis. Sayapun mulai bingung apa yang harus dilakukan.

Tiba-tiba saya terkejut ketika saya melihat ternyata ada kamera anti air di saku celana yang saya pakai. Tanpa pikir panjang saya mengabadikan moment tersebut. Saya merekam kakak ipar saat mandi tanpa dia sadari. Video yang berdurasi 10 menit itupun saya simpan rapat-rapat agar tidak dilihat siapapun.

Malam harinya kami kembali ke hotel untuk istirahat. Mengingat kejadian tadi saya langsung melampiaskan nafsu ke pacar saya. Tiba di kamar hotel tanpa buang waktu saya langsung membuka semua pakaian pacar saya. Kamipun ML seperti yang biasa telah kami lakukan. Walaupun ML dengan pacarku dalam khayalan aku membayangkan kakak iparku. Terasa sensasi yang berbeda dan belum pernah saya rasakan.

Keesokan harinya, hari masih sangat pagi. Terlihat sinar mentari dari jendela dan sayapun mulai terbangun. Pacarku masih tertidur mungkin karena lelah saat hubungan kami semalam. saya berniat menikmati suasana pagi sendiri. Selesai mandi sayapun bergegas keluar kamar hotel dan langsung ke pinggiran pantai. Di sana saya membeli sarapan dan kopi sambil menikmati pemandangan. Tiba-tiba saya terkejut ketika kakak ipar saya duduk di sebelah saya dan juga membeli makanan yang sama. Entah kenapa saya menjadi grogi dan tidak seperti biasanya. Kami mulai mengobrol seperti biasa.

Dalam obrolan saya teringat dengan suaminya dan sayapun bertanya,
"Mbak mas Adi nya kemana? Kok nggak ikut ke bawah?"
Kakak ipar sayapun menjawab,
"Iya nih Rio, si Adi masih tidur. Tadi mbak bangunin katanya masih ngantuk."

Ternyata hanya kami berdua, sungguh kesempatan yang sempurna dalam benakku.
Akupun mulai nekat karena pikiranku sudah terombang-ambing melihat tubuh kakak iparku. Aku mulai mengeluarkan celotehan yang menantang.

"Mbak, aku lihat kok makin hari makin seksi ya?" tanyaku kepada kakak iparku.
"Ah biasa aja Rio, kenapa kamu nanya gitu?" terlihat agak marah.

Kakak iparku berdiri seakan hendak pergi. Tiba-tiba tanpa aku sadari tanganku memegang tangannya dan berkata,
"Sebentar mbak, ada hal penting yang mau saya bicarakan."
Seketika dia menatapku dan berkata,
"Ada apa? Mbak mau kembali ke kamar."

Tanpa banyak bicara aku memperlihatkan rekaman video kemarin saat kakakku mandi. Dia kaget dan tiba-tiba menamparku.

Saat itu aku sangat emosi dan berkata,
"Mbak kalau mbak nggak mau diam dan masih marah saya akan menyebarkan video ini. Walaupun saya harus putus dengan adik mbak atau bertengkar dengan suami mbak."

Kakak ipar sayapun mulai melemah dan kembali duduk. Sayapun memulai negosiasi yang liar.

"Mbak kalau saya menyebarkan video ini, hubungan mbak dengan suami akan terganggu, saya punya suatu ide yang bagus. Saya akan menghapus video ini jika mbak mau ML dengan saya."

Kakak iparku terdiam dan aku mulai mengancam lagi. Terlihat dia sangat kebingungan. Saya memegang erat tangannya dan berkata, "Cuma sekali doang mbak, dan nggak akan ada yang tau. Dan hubungan semuanya akan baik-baik saja."

Dengan tampang pasrah kakak iparku menuruti kemauanku.

Sungguh perasaan yang luar biasa dalam hatiku. Tanpa pikir panjang aku menentukan tempatnya. Aku mengajak kakak iparku ke ruangan ganti kemarin. Di sana aku ditanya sama ibu-ibu penjaga,
"Mas nggak boleh masuk ruangan berdua, kalau mau ganti harus satu-satu."

Sayapun kaget dan mencari solusi dan berkata, "Bu, kalau saya bayar 10x lipat gimana?" Ibu itupun tanpa pikir panjang dan menjawab, "iya." Saat itupun langsung saya bayar.

Kami berduapun masuk kamar ganti. Hatiku berdebar, kontolku tidak tertahankan dan saya bingung harus mulai dari mana. Menarik nafas dalam-dalam dan saya mulai memegang kendali. Pertama-tama saya mencium tangannya. Kakak iparku terlihat masih kesal dan tidak melakukan apa-apa. Melihat wajahnya yang marah, sayapun merasa semakin tertantang.

Aku mulai mencium lehernya dengan liar, melumat bibirnya yang tipis dengan penuh nafsu. Mulai terasa nafas kakak iparku tidak karuan. Akupun mulai ke bagian payudaranya, ku remas-remas sambil kucium bibirnya. Tangan kiriku mulai ke bagian mekinya. Kakak iparku mulai tidak bisa menahan desahannya. Dengan cepat saya melepas baju dan BHnya. Kujilat putingnya dan desahan kakakku semakin tak tertahankan. Kulepas celananya dan saya terkejut. Oh My God, mekinya berwarna merah dan masih bersih. Tanpa basa-basi aku mulai ke mekinya. Mula-mula kucium lembut kemudian kumainkan. Kujilat klitorisnya dan kumasukkan satu jariku ke lubang mekinya. Di luar dugaan ternyata sudah sangat becek.

Saat itulah keadaan berubah 180 derajat. Awalnya kakak iparku tidak melakukan perlawanan tiba-tiba menjadi sangat liar. Dia membuka celanaku tanpa malu-malu. Meremas-remas kontolku dan mulai mengulumnya. Ternyata dalam hal ini kakak iparku jauh lebih hebat dibandingkan pacarku. Akupun mulai mendesah tidak tahan. Saat dia masih sibuk dengan kontolku, aku kembali meremas-remas payudaranya.

Selesai dengan pemanasan, kakak iparku berdiri dan berkata,
"Ayo dimasukkin Rio, mbak udah ngga tahan, tapi pelan-pelan ya, soalnya mbak lagi hamil 1,5 bulan."

Aku sangat terkejut dan tanpa pikir panjang mengiyakan permintaannya.

Agen Poker - Agen Domino99 - Agen Capsa Susun - Agen AduQ - Agen BandarQ - Agen Bandar Poker - Agen Sakong

Perlahan kubawa kontolku ke mekinya. Tidak langsung saya masukkan, perlahan saya menggosokkan secara halus, kakak iparku yang duduk di bak penampungan air mulai memelukku. Akupun kehilangan kesabaran dan mulai memasukkan kontolku.

Awwwwww, rasanya sangat hangat, mekinya masih sempit dan mencengkram kuat. Kumulai penetrasi secara terus menerus, kami berdua saling mendesah, berciuman saling melumat dan tentunya tanganku terus sibuk dengan payudaranya yang montok. Kemudidan kakak iparku memelukku dengan sangat keras, terasa kontolku dicengkram sangat kuat.

"Sedikit lagi Rio, mbak udah mau keluar nih." Sayapun melakukan penetrasi lebih cepat dan kuat.
"Aaahhhhhhhhh, mbak udah ngga tahan Rio, udah mau keluar. Ahhhhhhhhhhh," kakakku mulai lemas dan mendesah, "cukup Rio, mbak udah keluar."
Aku pun menjawab, "Sekarang giliran saya mbak, udah mau keluar juga." Sekali lagi aku mulai penetrasi dengan sangat kencang dan cepat.

Ohh shhittt, sepertinya saya sudah mau selesai dan cruuuuuuuttt. Saya mengeluarkannya di dalam, rasanya sungguh nikmat, dan kakakku berkata,

"Kok di dalam?"
"Iya mbak lagian juga ngga ngaruh kan? Mbak kan lagi hamil?" Kakakku tersenyum kamipun masih berpelukan.

Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Agen AduQ - Judi BandarQ - Judi Bandar Poker - Judi Sakong

Saya bertanya, "Mbak kapan-kapan lagi ya?"
Kakakku menjawab, "Iya nanti kita bicarakan lagi secara rahasia Rio, biar ngga ada satu orangpun yang tau."

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Kamipun membersihkan diri dan kembali melihat pemandangan pantai. Duduk bersebelahan secara wajar agar tidak mencurigakan.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Tuesday, February 6, 2018

Tiwi Yang Seksi dan Nina Sepupunya Yang Masih Siswi SMP

Tiwi Yang Seksi dan Nina Sepupunya Yang Masih Siswi SMP - Yuk Coli.

Tiwi Yang Seksi dan Nina Sepupunya Yang Masih Siswi SMP
Tiwi Yang Seksi dan Nina Sepupunya Yang Masih Siswi SMP

Berawal dari perjalananku keluar kota aku bertemu dengan 2 gadis hot yang menemaniku sepanjang perjalanan hingga aku tak merasa jenuh. Malam itu aku memutuskan untuk pergi ke Jawa Tengah. Aku berangkat dari Jakarta dengan naik bus antar provinsi, dari terminal aku berangkat sore hari sekitar jam 5 sorean. Saat aku mencari tempat dudukku aku melihat 2 gadis yang sangat aduhai sekali. Umurnya sekitar 24 tahunan dan juga memiliki body yang sangat istimewa menurutku.

Sambil terus berpura-pura mencari tempat dudukku, aku terus melirik 2 gadis cantik itu, hingga akhinrya aku menemukan tempat dudukku yang berada di sebelahnya persis. Aku pun tersenyum ketika melihatnya duduk di sampingku, dan ketika aku tersenyum 2 gadis itu pun membalas senyumanku dengan manis. Hingga aku terus berpikiran untuk mengajaknya berkenalan. Namun baru saja aku mau mengajaknya berkenalan malah salah seorang gadis itu sudah menanyaiku lebih dulu.

"Mau pergi kemana mas?" tanyanya.
"Eh mau ke Bojonegoro, mbak mau kemana?" tanyaku.
"Saya mau ke Rembang, nih mulangin anak bandel ini ke orang tuanya," katanya.
"Rumah orang tuanya di Rembang ya?" tanyaku lebih lanjut.
"Bukan sih, masih jauh di desa, ke Randublatung," katanya.

Aku tidak tahu dimana Randublatung tapi seingatku ketika melihat peta, desa itu letaknya jauh dari Rembang. Akhirnya kami akrab ngobrol dan dia mengaku bernama Tiwi dan di Jakarta bekerja sebagai SPG. Dari gayanya sepertinya Tiwi agak gampang digoyang.

Suasana makin redup dan akhirnya bus berhenti di wilayah Sukamandi Jawa barat, kami mendapat makan malam gratis. Ketika aku tinjau, menunya hanya sepotong bandeng, sambel dan lalapan. Mereka berdua aku tawari traktir makan yang lebih enak di bagian lain restoran. Mulanya Tiwi agak canggung, tetapi Nina, gadis kecil itu langsung setuju. Maka kami makan dengan hidangan yang lebih baik.

Setelah makan kami kembali duduk di bus, dan obrolan kami makin akrab. Seperti biasanya, bus ini sesampai di Rembang masih gelap mungkin sekitar jam 3 pagi. Menurut Tiwi mereka mau menunggu di warung tempat pemberhentian bus sampai hari agak terang. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke Desa.

Terenyuh juga mendengar kisah mereka, sehingga aku menawarkan untuk menginap saja di hotel, sampai hari mulai terang, setelah itu baru jalan ke kampung.

"Saya gak punya duit mas, lha wong ini aja uangnya ngepas banget," kata Tiwi. Aku lalu menawarkan biar aku saja yang bayar, dan aku juga akan ikut turun di Rembang.

Sejak naik dari rumah makan tadi, Tiwi makin akrab saja, dia memeluk tanganku. Katanya dia merasa dingin. Aku merasakan tekanan dari susunya ke bagian lenganku. Perlakuan ini membuat voltase di tubuhku meningkat. Aku lantas berpikir, buat apa turun di Rembang kalau memang tujuannya untuk menginap. Aku menawarkan untuk menginap saja di Semarang. Tanpa pertanyaan sedikit pun Tiwi langsung menyetujui. Dia makin erat memelukku, seperti kami sudah lama berkenalan.

Sementara rangsangan makin tinggi, aku belum menemukan jalan, bagaimana cara mengeksekusi Tiwi, kalau ada keponakannya. Tidak ada titik terang, sementara bus sudah mulai memasuki Kendal, yang berarti tidak lama lagi akan sampai Semarang. Sesampainya di Semarang, kami turun dari bus dan langsung berpindah ke taksi. Aku memilih hotel Ciputra di Simpang Lima Semarang.

Tiwi dan Nina seperti terheran-heran melihat hotel pilihanku.

"Oom bagus banget hotelnya, kan mahal nginep di sini," kata Nina.

Aku mendapat kamar double bed.

"Mas sayang banget kalau cuma nginep sebentar di sini, kamarnya enak banget," kata Tiwi sambil melihat sekeliling.

Nina mencoba tempat tidur yang memang empuk, dia duduk sambil menggenjot-genjot kasur. Setelah mengemas barang, yang hanya sebuah ransel, aku pamit mau menyegarkan badan. Sambil menggosok gigi, aku mengisi bak dengan air hangat. Rasanya nikmat sekali berendam berlama-lama dalam bak mandi. Kontolku dari tadi sudah menegang, jadi semakin keras ketika terendam air hangat.

Aku dikejutkan oleh pintu kamar mandi yang tiba-tiba terbuka. Tiwi sambil cengar-cengir mengatakan tidak tahan, kebelet pipis. Setelah memelorotkan cd nya dia langsung duduk di closet. Terdengar desiran air kencingnya cukup lama juga. Aku tidak bisa berlindung, karena sedang telentang dan full telanjang. Tiwi mencoba merasakan hangatnya air.

"Enak ya mas," tanyanya.
"Seger banget," kataku.
"Aku ikutan ah berendam, badan ku yo terasa lengket, karena tadi mau berangkat gak sempet mandi."

Setelah membersihkan kemaluannya dengan semprotan air. Tanpa ragu Tiwi mulai membuka bajunya satu persatu. Aku memperhatikan, bodynya cukup menggiurkan, susunya tegak menantang dengan pentil yang masih kecil. Itu menandakan dia belum pernah hamil. Yang luar biasa bulu di bawah sana hitam lebat. Warnanya kontras sekali dengan kulitnya yang putih. Tiwi tanpa ragu langsung melangkah masuk ke dalam bath tub. Tiwi mengambil posisi membelakangiku. Tanpa komando tanganku langsung mencengkram kedua bongkahan susunya. Kontolku makin mengeras dan menerjang bagian belakang Tiwi.

Merasa kontolku menerjang badannya, Tiwi berbalik posisi dan langsung meraih kontolku. Digenggam-genggamnya. Nikmat yang luar biasa membuat aku makin menyelonjorkan tubuhku sehingga posisiku jadi telentang terendam air hangat.

Tiwi menyelam dan mulutnya langsung melahap kontolku. Aku tidak menduga dia secepat ini melakukan itu, sehingga aku agak berjingkat ketika bibirnya menyentuh kepala kontolku. Dia tidak bisa berlama-lama karena sesak nafas di dalam air. Tanpa kuminta, Tiwi menduduki kontolku dan kontolku dipegangnya lalu dibimbingnya memasuki lubang mekinya.

Memasukkan kontol ke meki di dalam air, terasa agak sulit, karena lubang meki Tiwi terasa kesat. Namun Tiwi tidak putus asa, dia mencoba terus sampai akhirnya terbenam juga seluruh batangku di dalam mekinya. Nikmat sekali rasanya, meki Tiwi terasa sempit sekali. Mungkin karena pengaruh berendam di dalam air, atau memang aslinya sempit begini. Aku tidak ambil pusing, karena pikiranku terfokus menikmati genjotan Tiwi.

Pintu kamar mandi terbuka tiba-tiba. Muncul si kecil Nina. Dia terkejut dan melakukan gerakan menutup mulutnya dengan tangan. Posisi kami tidak bisa disembunyikan lagi, karena Tiwi yang bugil sedang berada di atas tubuhku yang juga bugil.

"Nina kebelet pipis nih, dari tadi ditunggui lama banget," kata Nina.

Dia juga seperti Tiwi tadi langsung memelorotkan celana dan duduk di closet. Desiran air kencingnya terdengar nyaring. Sementara dia duduk di closet, Tiwi seperti tidak perduli, dia terus menggenjotku sampai airnya tertumpah dari bak.

Nina duduk termangu menonton kami berhubungan, meski kencingnya sudah selesai dari tadi.
Situasi sudah tanggung, Nina kugamit untuk bergabung berendam di bak. Dia kuminta membuka bajunya.

Tidak terlalu repot, Nina mengikuti anjuranku. Dia melolosi satu persatu bajunya. Setelah baju luarnya yang terdiri dari celana jins dan kaus putih dilepas, tinggallah celana dalam pink bergambar tokoh kartun dan miniset. Dia melepas minisetnya terlebih dahulu. Teteknya langsung menyembul gempal dgn pentil yang masih kecil sekali. Ukuran tetek Nina seharusnya sudah memerlukan BH, karena minisetnya sudah kelihatan sempit.

Setelah menggantungkan minisetnya dia meloloskan cd nya. Aku tidak bisa langsung melihat kemaluannya. Yang tampak hanya bongkahan pantat kecilnya. Sepintas terlihat mekinya yang masih gundul, ketika dia masuk ke dalam bak mandi. Nina mengambil tempat di bagian kakiku. Bak mandi jadi sesak diisi tiga orang, dua di antaranya sedang beraktivitas.

Gerakan jadi tidak leluasa lagi sehingga aku menyarankan Tiwi keluar dari bak mandi dan meneruskan di luar. Tiwi kuatur memunggungiku dengan posisi merunduk bertopang wastafel. Aku menggenjotnya dari belakang. Batangku dengan mudah masuk ke dalam lubang mekinya yang terasa sangat licin. Tiwi seperti tidak peduli dengan kehadiran Nina. Dia mendesah-desah dan merintih sampai akhirnya menjerit dan kakinya dirapatkan. Terasa lubang mekinya berkedut-kedut. Tiwi mendapatkan orgasmenya yang pertama. Sementara aku sebetulnya sudah hampir, tetapi terinterupsi karena Tiwi menghentikan gerakannya. Dilepasnya batang kontolku dari lubang mekinya sehingga kontolku mengacung ke depan dengan tegap.

Tiwi berusaha memuaskanku dengan jongkok sambil mengulum dan menghisap kontolku. Namun karena konsentrasiku sudah buyar, aku jadi sulit menikmati oralnya. Bosan mengoralku yang tak juga mencapai ejakulasi, akhirnya Tiwi berdiri dan dia lalu membersihkan dirinya dengan meraih shower.

Aku kembali masuk ke bak mandi yang di situ masih ada Nina. Aku berhadap-hadapan dengan Nina. Kuperhatikan teteknya sangat mengkal dengan puting susu yang menajam di ujungnya. Nina kuraih sehingga dia kupeluk dengan posisi membelakangiku. Aku meremas perlahan-lahan tetek mengkalnya. Beda sekali rasa tetek Tiwi dengan Nina. Jika tetek Tiwi terasa lembut oleh lemak, tetek Nina terasa mengkal dan lebih keras. Puas memainkan teteknya aku menggapai belahan mekinya. Jari tengahku langsung merasa clitorisnya mencuat dan ketika kuraba halus dia sudah mengeras. Aku terus memainkan clitorisnya sampai akhirnya Nina kelojotan mencapai orgasme.

Sementara itu, Tiwi sudah mengeringkan badan dengan berkemben handuk dia meninggalkan kami berdua. Aku mentas dari bak mandi. Nina juga kuminta keluar. Aku duduk di closet dengan posisi menyandar, sehingga kontolku bebas tegak. Nina kubimbing berada di atasku. Dia menuruti saja kemauanku. Sambil berdiri mengangkangi badanku, Nina mendekatkan lubang mekinya ke kepala kontolku yang telah memerah karena sangat tegang. Aku mengoles-ngoles kepala kontolku di sekitar lubang mekinya sampai terasa ada cairan lendir keluar dari dalam.

Setelah kurasa pelumasan mencukupi, aku berusaha memasukkan kepala kontolku ke meki gundul itu. Agak sempit rasanya, tetapi kontolku bisa terus menerobos ke dalam. Kesanku Nina sudah jebol perawannya. Meski jepitannya lebih kuat dibanding meki Tiwi, tetapi kontolku lancar maju mundur di lubang mekinya. Aku terus mendekapnya sampai akhirnya aku menjelang orgasme kutarik badannya dan begitu lepas, meledaklah ejakulasiku. Lemas sekali badanku. Kami berdua lalu mandi membersihkan diri dengan shower.

Selama mandi itu kutanya Nina soal keperawanannya. Dia mengaku memang sudah pernah berhubungan, dengan pacarnya yang sudah SMA. Karena itulah, dia sempat ketahuan selagi asyik main di kamarnya. Akibatnya Nina dipulangkan ke kampungnya. Sekarang inilah proses pemulangan Nina ke orang tuanya di kampung. Di Jakarta Nina tinggal di rumah budenya, yaitu ibunya Tiwi.

"Mbak Anti, bebas menerima cowoknya menginap di kamarnya, kenapa aku gak boleh ajak pacarku ke kamarku," kata Nina dengan muka agak merajuk.

Aku tidak mau berkomentar, karena rasanya tidak ada gunanya berkomentar pada saat seperti ini. Aku berbalut handuk dan juga Nina berkemben handuk kami masuk menyelinap ke bawah selimut. Tiwi sudah mengorok tidur di sisi kiri, aku memilih posisi di tengah dan Nina di sisi kananku. Tidak nyaman rasanya tidur berbalut handuk lembab, maka kubuka handukku dan kulempar ke kursi, Handuk Nina juga kulepas, sehingga kami berdua telanjang di bawah selimut. Sementara itu Tiwi yang juga berbalut handuk perlahan-lahan kulepas dan kulempar juga ke kursi. Kami bertiga tidur bugil di bawah selimut. Rasa lelah dan kecapaian ngentot membuat aku cepat tertidur.

Aku terbangun karena rasa geli di kemaluanku. Kuintip ke bawah, ternyata Nina sedang menghisap kontolku. Mungkin dia berusaha membangunkan kontolku. Aku berpura-pura tidur. Kulirik di celah korden sudah masuk cahaya terang matahari. Kulirik jam di meja sudah menunjukkan hampir jam 7 pagi. Kubiarkan Nina beroperasi sendiri, sementara Tiwi masih ngorok di sebelahku. Nina berusaha memasukkan kontolku ke lubang mekinya dengan posisi menduduki badanku. Dia berhasil menelan semua batang kontolku lalu dia melakukan gerakan naik turun. Kadang-kadang maju mundur. Mungkin dia bosan pada posisi itu, dia bangkit berdiri dan membalikkan badannya sehingga memunggungiku.

Nina kembali jongkok dan kembali menggenjot. Dia mencoba merebahkan badannya ke depan sampai hampir mencium kakiku. Kontolku terasa dipaksa menghadap ke bawah. Nina kesulitan melakukan gerakan pada posisi itu, karena lubang mekinya seperti kedongkrak oleh batang kontolku yang sedang keras sempurna. Nina berdiri lagi dan dia berbalik arah kembali ke posisi berhadapan denganku. Kontolku kembali dimasukkan ke dalam mekinya. Dia menggenjot sebentar lalu merebahkan badannya. Sambil memelukku dia terus mengggerak-gerakkan pinggulnya. Posisi ini agak sulit, karena berkali-kali kontolku lepas dari lubang mekinya. Nina kembali ke posisi mendudukiku, dia rupanya menemukan posisi nikmatnya sehingga gerakannya makin liar, dan tak lama kemudian berhenti menggenjot dan terasa mekinya berdenyut-denyut.

Aku jadi dalam posisi nanggung sehingga kusibak selimut dan langsung kuarahkan kontolku memasuki meki Tiwi. Mekinya terasa berlendir. Berarti dia sudah bangun dari tadi dan sempat melihat permainan kami sehingga dia terangsang. Begitu kontolku ambles, dia langsung mengerang. Kugenjot dengan gerakan kasar, Tiwi merintih-rintih. Sayangnya mekinya terlalu banjir sehingga kurang mencengkeram. Aku terus berusaha konsentrasi untuk mencapai puncak. Namun setelah sekian lama masih juga belum berhasil, sampai badanku lelah. Kubalikkan posisi dengan tetap mempertahankan kontolku di dalam meki Tiwi. Dia mengerti dan kini Tiwi memegang kendali. Dia bergerak maju mundur naik turun di atas tubuhku. Menjelang aku orgasme, Tiwi sudah memekik sambil menjepit kontolku.

Mendengar teriakan itu aku jadi tak mampu lagi menahan ejakulasiku dan kulepas saja di dalam mekinya. Pada suasana seperti itu, aku tidak memikirkan resiko hamil dan sebagainya, yang penting rasanya nikmat. Tiwi langsung jatuh berbaring di sampingku. Aku tertidur telentang dan agak terengah-engah. Tiba-tiba terasa batang kontolku dibersihkan dengan sekaan handuk hangat. Kulirik ke bawah, ternyata Nina yang melakukan. Aku tidak sempat memperhatikan apa yang dilakukan Nina tadi ketika aku bertempur dengan Tiwi.

Setelah dibersihkan, Nina kembali mengoral kontolku. Tanpa rasa malu dia terus berusaha membangunkan kontolku. Lama juga kontolku tidak bangun-bangun. Aku merasa kasihan karena usaha Nina tidak membawa hasil. Dia kemudian kuminta berbaring dan kakinya dikangkangkan. Aku melakukan oral buat meki kecil ini. Nina tersenyum dan terus menggelinjang merasakan sapuan lidahku di ujung clitorisnya yang menonjol. Tidak perlu waktu terlalu lama akhirnya meki Nina cenat-cenut. Setelah dia mencapai orgasme, aku memasukkan jari tengah ke dalam mekinya, aku mencari Gspotnya.

Teraba ada jaringan halus. Aku memastikan bagian itu Gspotnya karena ketika kusentuh pelan Nina bereaksi. Aku serang terus sampai beberapa saat kemudian Nina memekik. Dia mencapai orgasme tertingginya. Dari lubang pipisnya meleleh cairan kental. Jumlahnya tidak banyak, mungkin cuma 3 tetes, tetapi jelas sekali meleleh keluar. Melihat reaksi itu, kontolku mulai bangun. Belum terlalu sempurna tetapi cukup keras untuk disodokkan ke meki Nina. Aku langsung menindih Nina dan terasa mekinya mencekat dan masih ada sisa cenat-cenutnya. Aku genjot langsung dengan gerakan cepat.

Nikmat sekali rasanya. Nina merintih-rintih, dan dia kembali mendapatkan orgasme berkualitasnya. Aku menenggarai itu karena Nina kembali menjerit seperti tadi. Aku tidak memberi kesempatan dia melampiaskan orgasmenya, aku terus menggenjotnya.

"Oom ampun oom udah om, mekiku ngilu." Aku tidak memperdulikannya dan terus menggenjot. Sambil mengiba-iba Nina juga mendesis-desis seperti menikmati persetubuhan ini. Itulah maka aku tega menggenjot terus dan memang benar Nina kembali menjerit. Pada saat mencapai orgasme, lubang meki terasa lebih nikmat karena makin ketat mencengkeram dan ada ritme di dalamnya.

Kuhentikan sebentar sampai orgasmenya tuntas lalu kugenjot lagi. Mekinya terasa makin sempit sehingga aku merasa nikmat dan mengantarku mencapai puncaknya. Aku sudah seperti lupa daratan sehingga ketika mencapai orgasme kubenamkan dalam-dalam kontolku ke mekinya. Ninapun menjerit, rupanya dia juga sampai kepada puncak tertingginya.

"Seru banget mainnya, dan berisik," kata Tiwi yang duduk bersila dengan tubuh telanjang menonton pertempuranku.

"Gila lu Ni kecil-kecil, ngeseknya kuat juga," kata Tiwi mengomentari adik sepupunya.

Aku istirahat sebentar. Nina sempat tertidur dan mendengkur halus. Kulihat jam sudah menunjukkan jam 8 pagi lewat 10 menit. Aku menggamit Tiwi dan membangunkan Nina. Kami mandi bertiga di kamar mandi sambil saling menyabuni.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Pagi itu badanku terasa ringan sekali. Kami bertiga turun ke coffee Shop untuk sarapan pagi. Nina terkagum-kagum oleh banyaknya ragam sarapan pagi yang tersedia. Mungkin dia belum pernah mengalami hal semacam ini. Sambil menyantap makanan, Nina mengusulkan agar bisa menginap semalam lagi di hotel ini. Tiwi setuju. Kami memang akhirnya menambah satu malam lagi di hotel. Sepanjang siang aku hanya jalan keluar bersama mereka makan di bawah. Mereka mondar-mandir keluar masuk kamar membawa belanjaan. Tiwi dan Nina memang kubekali uang yang lumayan banyak untuk sekedar belanja membeli pakaian dan sepatu di mall di bawah hotel.

Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Agen AduQ - Judi BandarQ - Judi Bandar Poker - Judi Sakong

Hari berikutnya, aku menyempatkan ke Bojonegoro membereskan urusanku. Tiwi dan Nina membatalkan pulang kampung. Mereka ikut aku. Dari Bojonegoro aku langsung memboyong mereka ke Surabaya. Di kota Pahlawan itu aku juga memilih hotel yang menyambung dengan Tunjungan Plaza. Mereka senang sekali bebas berkeliaran di mall, sementara aku milih tidur saja di kamar menjaga stamina.

Agen Poker - Agen Domino99 - Agen Capsa Susun - Agen AduQ - Agen BandarQ - Agen Bandar Poker - Agen Sakong

Melawan Tiwi, bagiku tidak berat, tetapi melayani nafsu Nina kecil aku agak kewalahan juga. Kecil-kecil kemauannya besar sekali. Nina tidak jadi dipulangkan ke kampung, dia ke Jakarta lagi dan kost bersama Tiwi. Tiwi memilih tempat kost di dekat tempat kerjanya sehingga dia hanya perlu jalan kaki saja. Aku yang membantu membayar sewa kostnya. Di kala sedang suntuk oleh pekerjaan, aku melampiaskan kepada dua mekiku itu.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Monday, February 5, 2018

Akhirnya Mahasiswi Tocil Itu Bisa Kuentot Juga

Akhirnya Mahasiswi Tocil Itu Bisa Kuentot Juga - Yuk Coli.

Akhirnya Mahasiswi Tocil Itu Bisa Kuentot Juga
Akhirnya Mahasiswi Tocil Itu Bisa Kuentot Juga

Aku adalah seorang mahasiswa senior di salah satu universitas di kota Bandung. Aku dan kelompokku sengaja aktif di himpunan mahasiswa jurusan. Tapi maksud kami adalah seperti biasa, nyari barang bagus adek angkatan. Tapi sungguh sial, selama hampir tiga tahun aku pun belum mendapatkan juga. Namun ada yang aku taksir dan selalu aku jadikan bahan onani ku tiap hari. Namanya erin, sayang dia udah duluan disikat salah satu teman kelompokku yang bernama Indra. Walaupun mereka tidak pacaran karena alasan Erin tidak mau karena udah punya pacar, jadi dia dan teman gank ku cuma TTM saja.

Erin ini adalah typeku banget, orangnya mungil, manis, buah dada tidak terlalu besar, pantat nyembul. Bohay banget pokoknya. Pernah suatu ketika di kampus aku berjejeran dengan nya dan tak sengaja menyenggol buah dada nya.

"Ëh rin, maaf," kataku dan ternyata dia tidak marah dan cuma bilang "iih bikin kaget aja, iya deh nggak papa," katanya.

Karena temanku yang jadi gebetannya lagi sibuk ngurus skripsi, jadi mereka jarang bertemu. Kesempatan ini pun ku manfaatkan. Makrab kampus tahun ini pun kujadikan waktu tuk exe.

Karena kami panitia, kami pun berangkat lebih awal. Aku tawari dia untuk boncengan dengan ku, dan ternyata dia pun mau. Selama di perjalanan beberapa kali dadanya menyentuh punggungku. Ooh kenyal terasa. Malam nya ketika acara api unggun, akupun memisahkan diri dari acara. Akhirnya kutemukan sebuah tempat sepi di semak-semak yang jauh dari sekumpulan teman kampus. Aku coba sms Erin dengan alasan ada yang ingin aku bicarakan, dan tak lama kemudian dia pun menyusul.

"Ada apa mas kok tumben ngajak ketemuan? Di tempat serem gini pula," katanya.
"Sini deh," aku coba merangkulnya. "Selama ini aku naksir sama kamu tau gak?" kataku.

Dia pun menyahut.

"Iiihhh apa-apaan sih. Erin kan dah punya pacar."
"Terus si Indra gimana dong?" tanyaku.
"Oh mas Indra, cuma selingan aja kalee," katanya.

Akupun mulai mengancam.

"Hei, aku bisa kok kapan aja ngadu ke cowokmu tentang hubunganmu sama Indra," kataku.
"Iih jangan dong, nanti bisa berabe," katanya.

Lalu masih dalam posisi merangkul pundaknya, jariku kugesek-gesekkan di susunya sambil berkata, "Ya udah kalau gitu, pilih aku ngadu ke cowokmu apa ijinin aku ngerasain tubuhmu?"

Sambil sedikit meronta dia berkata, "iih mas apa-apaan sih Erin gak mau aah."

Melihat responnya, akupun membekapnya sambil menutup mulutnya dengan jariku sembari ku ancam.

"Kalau kamu ga mau aku entotin, aku kasih tau cowokmu tentang hubunganmu dengan Indra. Aku punya copy an foto kalian di laptopku."
Dia pun hanya berkata, "hmm... hhmm..." karena mulutnya ku bekap.

Aku teringat kata Indra kalau Erin ini mudah terangsang, karena dulu Indra sempat bercerita kalau baru 1 kali kissing sambil diremas susunya Erin cuma diem smbil mendesah. Tapi sayangya tidak mau ML kata Indra. Dengan cerita tersebut aku coba praktekkan. Di tengah-tengah rontaan nya aku pun sedikit menggesek-gesekkan penisku ke bokongnya yang montok, sembari tanganku yang satunya menggesek-gesekkan mekinya yang masih tertutup celana jins ketat.

Benar saja, sekitar 4 menitan aku mencoba, perlahan-lahan rontaan nya melemah. Malah terkadang tanpa dia sadari kudengar lirih rintihannya menahan nikmat.

"Gimana? Masih ga mau? Mau aku adukan ke cowokmu? Aku juga bisa bikin kamu pingsan lalu ku telanjangi kamu, lalu kusebarkan foto bugilmu ke seluruh kampus??" ancamku.
Erin pun menjawab dengan gelengan kepala, karena mulutnya masih aku bekap. Dan perlahan kemudian ku lepaskan.
"Baik mas, Erin mau. Tapi pliss jangan bilang cowokku."
"Nah gtu dong," jawabku.

Segera kubuka kaosnya ke atas dengan sedikit kasar. Terlihat remang-remang susu nya yang mungil. Segera kumainkan, kuhisap, dan kujilat-jilat.

"Mmmpphhhh... Mmmpphhhh..." terdengar rintihan Erin menahan nikmat bercampur takut.

Setelah puas aku hajar susu dan pentilnya, akupun segera membalikkan badannya sembari melepas kancing jeans nya dari belakang. Erin pun hanya terdiam sambil sedikit membungkuk. Memudahkanku melorotkan celana nya hingga sebatas lutut. Terlihat samar-samar celana dalamnya berwarna hitam dengan sedkit renda-renda dan berterawang tipis di beberapa bagian. Kugesek-gesekkan jariku.

"Aahh aahh... mas pelan-pelan," katanya.
"Emang kamu masih perawan?" tanyaku.
Dia pun menjawab, "Erin udah ga perawan mas. Erin dah sering banget dientot sama pacar Erin."

Tanpa menunggu lama akupun segera melorotkan celana dalamnya. Dan waaw... Emang bener... Meki Erin sudah keliatan banget kalau sering dientot. Sudah lebar, bibir vagina nya pun sudah menghitam dan melebar ke samping. Tapii aah tak apalah pikirku.

Lalu kujilat-jilati habis mekinya. Terasa aroma amis bercampur hangat memenuhi lidahku.

"Aaah... aahh... aah..." Erin mendesah.
Dengan segera aku berdiri dan berbisik padanya, "nikmati aja sayang... Keluarkan semua kata-katamu yang bikin kamu terangsang," lalu kembali aku menuju ke mekinya yang sudah basah karena kujilati.

Kulepaskan celanaku sampai sedengkul.

"Sini basahi dulu penisku rin," pintaku. Erin pun segera menurut sembari jongkok. Bleess... dimasukkan nya seluruh penisku ke mulutnya. Ooh nikmat sekali. Erin memaju-mundurkan mulutnya yang penuh dengan penisku, sembari memainkan lidahnya di dalam mulutnya.

Tiba-tiba handphone Erin berbunyi. Diangkatnya telepon tersebut dan ternyata temannya yang menelepon. Khawatir dia ngadu, akupun segera menarik handphone nya dan kumatikan.

Lalu kujambak rambutnya agar dia kembali berdiri. Lalu kubalikkan badannya sambil kudorong punggungnya, sehingga kini posisi Erin membungkuk dengan tangannya berpegangan pada batang pohon di depannya.

Tanpa basa-basi, bleeesshh... kumasukkan seluruh penisku ke mekinya. Ooh nikmat sekali... hangaat... walaupun sudah tidak rapet lagi dan terasa longgar.

"Aaah... mass sakiit.. periiihh," katanya.

Lalu kusodok-sodokkan penisku ke mekinya dengan tempo sedang. Ternyata benar kata Indra, Erin mudah horny. Karena baru beberapa tusukkan saja dia sudah mendesah. Bahkan perlahan dia tak menyadari kalau bokongya ikut menggoyang-goyangkan penisku. Malah dia sampai meracau-racau.

"Aah, mass... nikmat mass... Tadi perih karena punya pacar Erin ga segede ini... Aahh aahh... terus maaass," pinta nya.

Akupun juga penasaran dengan rasa lubang pantatnya. Segera kucabut penisku dan mengarahkan nya ke anus nya.

"Eh eh mass masss... jangan... Erin ga mau kalau di situ... di meki aja mas... tolong mass... jangan," karena mukanya yang memelas aku pun mengurungkan niatku menyodomi anusnya.

15 menit kira-kira kutusuk-tusuk mekinya yang sudah banjir dan di tengah-tengah rintihan nya, Erin berkata "mas... udah mas... Erin udah keluar 2 kali... udah perih banget mas," katanya.

Waw benar-benar mudah terangsang ini anak pikirku. Diam-diam sudah muncrat 2 kali. Akupun segera menuntaskan permainan ini. "Aah aah," lenguh ku.
"Erin imuut... mas mau keluar nih."

Mendengar perkataanku, tiba-tiba Erin meronta seakan ingin melepas tusukan penisku di mekinya sembari berkata, "eh mas... jangaan... jangan di dalem. Nanti Erin hamil, Erin ga mau hamil mas..."
Aku pun merespon, "cerewet kamu. Ya udah sini di mulut aja," kataku.
"Aah aah... ga mau... Erin belum pernah mas... Erin jijiik," katanya.

Agen Poker - Agen Domino99 - Agen Capsa Susun - Agen AduQ - Agen BandarQ - Agen Bandar Poker - Agen Sakong

Tapi karena keburu sudah mau keluar segera kucabut penisku dan memaksanya jongkok. Erin pun menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutup erat mulutnya. Akupun tak kuasa menahan. Sedikit tamparan mendarat di pipi Erin yang membuat mulutnya terbuka. Langsung saja kuhujamkan di mulutnya.

Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Agen AduQ - Judi BandarQ - Judi Bandar Poker - Judi Sakong

Creett creett creett... Seluruh spermaku muncrat di dalam mulutnya. Beberapa tetes mengalir melalui sela-sela mulutnya. Segera kucabut penisku, dan benar saja, Erin langsung mual dan muntah-muntah.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Lalu kami pun menaikkan celana kami masing-masing dan berjalan bersama menuju ke acara makrab lagi. Dan sejak saat itu, aku sering meminta jatah ke Erin. Entah itu di kosku, bahkan kalau aku sudah tidak tahan, di kamar mandi kampus pun jadi dan dengan ancaman yang sama.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Saturday, February 3, 2018

Pengalaman Evi Dalam Dunia Persetubuhan Yang Nikmat

Pengalaman Evi Dalam Dunia Persetubuhan Yang Nikmat - Yuk Coli.

Pengalaman Evi Dalam Dunia Persetubuhan Yang Nikmat
Pengalaman Evi Dalam Dunia Persetubuhan Yang Nikmat

Namaku Evi, seorang wanita keturunan, usiaku 27 tahun dan aku sudah mempunyai seorang anak dari suami yang sangat kucintai. Akan tetapi ada satu sifat dari diriku yang tidak dapat kukendalikan, aku merasa bahwa aku tidak dapat hidup dan bercinta hanya dengan satu pria saja, aku senang menggoda dan ngesex dengan pria yang kuanggap menarik dan bisa memuaskanku, dan setelah itu meninggalkannya untuk kembali pada suamiku.

Sejak di bangku SMP aku sudah mulai merasakan keanehan ini, dan yang mendukung sifatku ini adalah aku selalu dikelilingi oleh pria yang menarik. Pertama kali aku melakukan masturbasi adalah sewaktu aku berumur 13 tahun, aku suka memainkan puting payudaraku dan klitorisku sambil berimajinasi merasakan nikmatnya ngesex. Dan dari masturbasi seperti ini, aku mendapatkan kepuasan yang membuatku mencapai puncak orgasme.

Pacar pertamaku waktu aku berumur 15 tahun adalah Edi, dia lebih tua lima tahun dari aku, dia sudah cukup berpengalaman dalam hal bercinta, karena dia tahu aku suka berfantasi, maka dia sering mencium dan mengulum bibirku dengan penuh nafsu. Apabila kebetulan ortu ku sedang pergi, kami berdua sering melakukan oral sex di kamarku atau di ruang tengah.

Aku paling terangsang bila dia mengulum putingku, menjilatinya dan tangan satunya memainkan klitorisku. Karena aku terangsang, maka kuberanikan diri untuk memegang kontolnya. Kurasakan benda itu semakin mengeras dan mengeras. Kumasukkan tanganku ke dalam celananya, kubelai buah zakarnya, pangkal kontol dan kepalanya. Dia mendesah, ujung kepala kontolnya terasa basah, kumainkan dengan jari-jariku, dia semakin kuat mengulum putingku, dan aku pun mendesah nikmat. Kemaluanku mulai berdenyut-denyut, cairan nikmat itu semakin banyak keluar dan aku semakin tidak tahan.

Kudorong badan Edi sehingga posisiku berada di atasnya, kupelorotkan celananya dan kelihatanlah kontolnya yang keras, tegak menantang. Aku belum pernah melihat kontol sebelumnya, oleh karena itu aku cukup terkejut, tetapi nafsuku untuk mengulum kontol Edi lebih besar daripada rasa terkejutku. Kupegang pelan batang kontolnya, tanganku naik turun perlahan mengikuti irama erangan Edi, kubelai dan kuciumi hingga puas. Edi menggelinjang kenikmatan. Kujilat dari pangkal ke atas, kukulum dan kusedot-sedot, kumainkan dengan lidahku, kugigit, erangan Edi semakin menjadi-jadi.

"Mmmmppphhh... Edi nggak tahan lagi, Evi.. Edi mau sampe..!" katanya waktu itu.

Aku tak dapat menjawabnya, karena mulutku tersumpal batang kontolnya, aku hanya mendesah, menjilat, mengulum dan menyedot. Kemaluanku kembali berdenyut-denyut. Sambil mengulum kontol Edi, kumainkan puting payudaraku bergantian dengan klitorisku. Aku pun sudah hampir mencapai puncak orgasme, kugeser posisi tubuhku hingga membentuk posisi 69, dan Edi dengan cepatnya menjilat serta mengulum memekku.

"Ooohhhh.., Evi.. keluarin punyamu Sayang.. Aku sudah nggak bisa nahan lebih lama lagi, aku mau keluaarr.. Acchhh.. oohh.. oohh.. oohh..!" erangan Edi dan eranganku semakin kencang dan menyemburlah sperma dari kontolnya di dalam mulutku.

Aku masih mengulum, menyedot dan menjilat sisa-sisa spermanya, kontol Edi berdenyut-denyut dan setiap kali kusedot, dia menggelinjang. Edi juga mejilat-jilat vaginaku dan mengulumnya.

"Occhhhh.., it feels so good.." batinku saat itu.

Aku pun tergeletak lemas di samping Edi sambil masih menjilati putingku yang basah terkena spermanya, rasanya putingku masih mengeras dan masih minta untuk dikulum dan dihisap, memekku pun masih berdenyut-denyut, rasanya masih ada yang mengganjal meminta untuk dilampiaskan. Akhirnya dalam posisi terlentang, tangan kananku kumainkan di kemaluanku dan tangan kiriku memilin-milin putingku, kugesek-gesek dan kutekan tangan kananku di kemaluanku semakin cepat dan cepat sambil memejamkan mata dan membayangkan kontol di dalam memekku.

Edi yang dari tadi memperhatikanku mulai beringsut mendekatiku dan berbisik, "Mau aku bantu sayang..? Biar kamu dapat kepuasan lebih..?"

Aku hanya mendesah mengiyakan dan mulai menjerit kecil saat Edi menggigit pelan putingku, dimainkannya satu persatu. Dihisap pelan, dimainkan dengan lidah, digigit, dijilat sampai akhirnya vaginaku bertambah basah dan ada sesuatu yang mendesak ingin mencapai puncak kenikmatan. Tubuhku mengejang dan Edi semakin liar meremas kuat buah dadaku. Aku terkulai dan tercapai sudah keinginanku untuk mendapatkan multi orgasme.

2 tahun kemudian.

Saat ini aku sudah putus dengan Edi dan aku mempunyai seorang pacar yang usianya jauh lebih tua dari aku, 9 tahun bedanya. Menurutku dia seorang laki-laki yang cukup berpengalaman, terutama dalam hal seks, akan tetapi dia menganggapku anak kecil yang sama sekali belum mengerti tentang nikmatnya seks. Walaupun aku masih tetap perawan (dengan Edi aku hanya melakukan oral), tetapi aku benar-benar ingin merasakan nikmatnya berhubungan badan. Namanya Donnie, aku sangat menyukai tangannya yang kekar dan pantatnya yang bulat berisi, entah mengapa, aku selalu terangsang apabila melihat tangan yang kekar dan pantat yang berisi. Aku ingin sekali dia menyetubuhiku, dan aku berpikir bagaimana caranya dia tergoda olehku.

Waktu itu hari Minggu, dan kedua orangtuaku sedang bepergian ke luar kota. Aku tinggal di rumah hanya dengan pembantuku. Aku baru saja bangun tidur waktu kudengar pembantuku menerima telpon dari Donnie, dan Donnie mengatakan bahwa dia akan tiba di rumahku 10 menit lagi. Mungkin karena sudah beberapa hari ini produksi hormonku meningkat, aku merasa terus menerus terangsang dan bernafsu sekali.

Kuambil baju tidurku berwarna hitam yang berupa tank top dengan belahan dada rendah dan transparan, sehingga memperlihatkan payudaraku yang montok dan kenyal, putingku yang mengeras menonjol keluar seperti sedang mempersiapkan diri untuk dikulum. Kuganti celana dalamku dengan g-string warna hitam senada dengan atasannya. Kuoleskan sedikit parfum kesukaan Donnie di belakang telinga dan belahan dadaku.

Aku berpesan kepada pembantuku, apabila Donnie datang, suruh saja langsung masuk ke kamarku, karena aku agak sedikit pusing. Aku kembali berbaring di atas tempat tidur, menutup kembali selimutku dan berpura-pura tidur sambil menunggu kedatangan Donnie. Tidak lama kemudian dia datang. Setelah pembantuku menyampaikan pesanku, kudengar perlahan-lahan dia masuk ke dalam kamarku. Bau harum menyegarkan dan merangsang datang dari tubuhnya, dia duduk di pinggir ranjang sambil membelai kepalaku dan membisikkan sesuatu di telingaku.

"Hi, Sayanggg.. Kata bibi kamu sakit..? Pusing kenapa Sayang..?" katanya pelan dan manis sekali.

Aku menggelinjang dan membalikkan tubuhku menghadap dia. Sekilas sempat kulihat dia menelan ludah karena pahanya tersenggol oleh payudaraku, kusandarkan kepalaku di pahanya dan kutarik sedikit selimutku ke bawah, sehingga dia dapat melihat jelas gundukan dua bukit putih dan kenyal milikku. Kupeluk pinggangnya sehingga posisi wajahku menghadap ke perut dan kemaluannya, lalu kemudian aku bangkit dan duduk di pangkuannya.

Kupeluk lehernya, kubisikkan di telinganya dengan desahan nafasku yang hangat, "Aku pusing karena kamu nggak dateng-dateng.."

Donnie membalas pelukanku dengan erat, diciuminya pundak dan leherku sambil berbisik, "Mmpphh, kamu sexy sekali, baumu sungguh merangsang, kamu tau aku paling nggak bisa tahan kalo kamu pake parfum ini.. Nanti kalo aku nggak tahan gimana..?"

Aku mengeratkan pelukanku dan menempelkan payudaraku ke dadanya sambil kugesek-gesekkan, kucium belakang telinganya, kujilat lehernya.

"Kalo nggak tahan, ya dikeluarin ajaa.. aahh..!"

Aku mengubah posisiku menjadi menghadap ke arahnya dengan kedua kakiku menjepit pinggulnya. Kuremas rambutnya yang hitam, semerbak wangi kelelakiannya membuat kemaluanku berdenyut-denyut. Donnie mengangkatku dan menidurkanku di atas ranjang, dia menciumi dadaku, membuka tali tank topku dengan mulutnya satu persatu, menyembullah payudaraku. Dia mulai menghisap dan menjilat putingku, sementara tangan yang satunya meremas payudaraku yang satunya.

"Ouch.., Donnie.. aku paling terangsang kalo putingku dikerjain, aku bisa lakukan apa saja yang kamu minta, asal jangan berhenti menjilat dan menghisap putingku.. Ahh.. Ssshh..!"

Donnie semakin bernafsu mendengar kata-kata dan eranganku, kemaluannya sudah mulai mendesak dari celananya, kurasakan hal itu dan aku pun tidak tahan untuk tidak memegang kemaluannya. Kubuka resleting celananya dan kumasukkan tanganku ke dalamnya, kurasakan cairan hangat di ujung kepala kontolnya dan hangat batangnya, dia mengerang nikmat sambil menggigit puting payudaraku. Setelah itu, dia menciumi seluruh tubuhku hingga aku terangsang hebat.

Dia memang sangat berpengalaman dalam hal ini, setelah itu aku berpindah ke depan kemaluannya dan mulailah aku melakukan aksiku membuat lelaki tergila-gila. Kucium ujung kontolnya, kujilat cairan yang terasa gurih, kumasukkan kepala kontolnya ke dalam mulutku, kuhisap-hisap dan kumainkan dengan lidahku. Donnie masih meremas dan memilin-milin putingku sambil mengerang nikmat, kumasukkan lagi kontolnya lebih dalam ke dalam mulutku sambil kukocok-kocok dengan mulutku naik turun. Pertama perlahan, semakin lama semakin cepat. Donnie semakin kuat meremas payudaraku dan kemudian dia menarikku ke atas tubuhnya.

Donnie melepas celana dalamku dan aku duduk di atas kemaluannya, kugesek-gesekkan memekku di atas kontolnya sambil menggoyang-goyangkan tubuhku dan meremas serta memainkan putingku. Aku mengerang, dan Donnie tampaknya sudah sangat terangsang oleh gerakan tubuhku. Dia duduk dan diangkatnya aku hingga kontolnya berdiri dan siap menusuk ke liang kemaluanku.

Aku memeluknya dan membisikkan, "Honey, Im still virgin, so do it smoothly, because I want to feel the excitement.."
"Sure, sweetheart.. I'll do this very, very gently so you won't forget this moment.."

Perlahan dia mulai memasukkan batang kontolnya, terasa sempit sekali dan terasa panas, akan tetapi karena didorong oleh nafsuku yang sudah tidak tertahankan dan Donnie melakukannya dengan sangat berhati-hati, lama kelamaan seluruh batang kontolnya telah masuk ke dalam liang memekku dan terasa nikmat sekali.

"Ouch..," Donnie mulai menggerak-gerakkan pantatnya yang sexy dan aku mulai menggoyang-goyangkan pinggulku. Cairan yang keluar dari kemaluanku memang sangat membantu, terasa sempit, menjepit namun tidak sakit. Donnie semakin cepat menggerakkan kontolnya, maju dan mundur. Aahh, rasanya tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, terlalu nikmat untuk diucapkan. Peluh membasahi kedua tubuh kami, hawa dingin yang keluar dari AC sudah tidak dapat mendinginkan kami yang sedang dibakar gairah.

Sambil menggoyangkan tubuhnya, Donnie kembali menghisap puting payudaraku dan membuatku gila. Rasanya aku tidak ingin dia melepaskan hisapannya. Kupeluk dia dan kujilat lehernya, kukulum bibirnya sambil mengerang nikmat.

Donnie membisikkan sesuatu padaku, "Rubah posisi yuk, sayang.. Aku yakin dengan posisi ini kamu bakalan ketagihan ngesex.."

Donnie kemudian mengangkat dan memutar tubuhku, sehingga aku membelakanginya, dia melakukan doggy style yang pada saat itu aku belum pernah membayangkan sampai ke situ.

Agen Poker - Agen Domino99 - Agen Capsa Susun - Agen AduQ - Agen BandarQ - Agen Bandar Poker - Agen Sakong

Donnie kembali memasukkan batang kontolnya ke memekku dan maju mundur, dari perlahan hingga semakin cepat. Pengalamanku kali ini luar biasa, belum pernah aku merasakan kenikmatan yang seperti ini. Memang betul kata Donnie, ini akan membuatku ketagihan. Semakin cepat Donnie menggerakkannya, semakin aku terangsang dan merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang berbeda dengan yang kurasakan pada waktu masturbasi maupun oral.

Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Agen AduQ - Judi BandarQ - Judi Bandar Poker - Judi Sakong

Donnie memelukku dari belakang, meremas payudaraku dan membisikkan, "Oooggghhh.. aku mau keluar.. kamu luar biasa, kamu bisa membuat aku begitu terangsang dan aku nggak mau kehilangan kamu.. oohh.. oohh.. oohh.."

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia

Bersamaan dengan keluarnya mani Donnie, aku pun merasakan yang sama, cairan hangat milik Donnie membasahi memekku. Bau khas kejantanan itu menyentuh penciumanku. Aku mengatakan bahwa aku tidak menyesal melakukan hal ini, karena ini timbul dari keinginanku, tetapi Donnie mengatakan berulang kali bahwa dia tidak mau kehilangan diriku.

Agen Judi Sakong BandarQ AduQ Capsa Susun Domino99 Bandar Poker Terpercaya Indonesia
Keris99 - Agen Bandar66 Online | Sakong Online | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia
Kontes SEO Keris99 2018